Viewer This Blog

Rabu, 30 Maret 2016

Contoh Surat Bisnis

contoh 1 :

PT MAJU SEJAHTERA
Jl. Gatot Subroto No. 07
Purwokerto

Purwokerto, November 13th, 2014

to
Designation. General Manager Affair
CV MEGA
Jl. Jendral Soedirman 23
Purwokerto

Dear Sirs,

Through this letter, let us introduce our company to you. Our company named PT Maju Sejahtera is engaged in the distributor of office stationery.

According to the information we collect, CV MEGA is a property company that is growing rapidly and will open again some marketing office in Tasikmalaya. In this connection, let us offer some of stationery products that we market. Together with this letter we attach a list of items and their respective prices.

If your company needs our services, then simply contact us via telephone numbers (0265) 35412 and we’ll deliver the goods directly to the site. Further, we will send you an invoice each end of the month for transactions occurring in the corresponding month. We will give special discount if accumulated purchase within one month of more than Rp 2.000.000, – (two million rupiah).

We hope that this offer can proceed in a form of cooperation that benefits both parties. If Mr interested, we are ready to make presentations and conduct further discussed.

Thus we submit the offer letter, delivered thank you for your attention.

Sincerely,
PT MAJU SEJAHTERA

Samsul Arif

Marketing Manager

contoh 2 :

                Cranford
Lancashire
MN22 8YY
rf333@hotmilk.com
13th November 2014

Mrs Matty Jenkyns
Personnel Manager
Manchester General Hospital
Hollbrook Avenue
Manchester
MN1 5BJ
Dear Mrs Jenkyns

I am looking for a placement within a hospital environment from June to September of this year. I am writing to you as I understand that Manchester General Hospital may have appropriate vacancies available. I have a strong interest in laboratory procedures and clinical diagnostics which I understand are predominantly carried out at this hospital. As I live only 5 miles from your site, travel and accommodation would not be a problem for me.

I first became interested in the hospital environment after a school visit to your site.  I was taken on a tour around the laboratories where the differing techniques used in testing clinical samples for patients were demonstrated.  Since then, discussion with my careers adviser has confirmed my decision to aim for a career in this field.

Through my degree course, I have been able to develop my interest in biochemistry, whilst improving my laboratory skills along with my numeracy skills. I have gained some experience in HPLC and have good computing skills, having used several scientific databases. I achieved 68% in my first year examinations and am hoping to achieve a high 2:1 for my course work this year. While at University, I have also been able to utilise my skills in working with people through a variety of vacation jobs. My work at a busy insurance office was valuable in teaching me the importance of ascertaining customers’ needs and providing clear and accurate information.

I would be most grateful if you could consider me for any suitable positions. I will be available for interview at any time and am at my home address in Cranford from late May onwards. At all other times I can be contacted at my college address. Please find enclosed my CV where you will find further information.

sincerely,
PT. MAKIN MAKMUR

Muhammad Iqbal

ada beberapa hal yang harus di perhatikan dalam surat bisnis yaitu :



Alamat Pengirim dan Kop Surat
Pada bagian paling atas diisi dengan kop surat dan alamat pengirim. Jika anda mengirim surat antar instansi (perusahaan atau lembaga), maka kop surat wajib dicantumkan.

Tanggal Surat
Setelah kop surat dan alamat pengirim, di bagian berikutnya adalah tanggal penulisan surat. Jika memakai kop surat, maka ketik pada 2-6 baris (jarak kosong dengan kop surat).

Alamat Penerima
Tulislah nama penerima secara lengkap,  diikuti posisi jabatan, dan tempat perusahaan atau instansinya.

Salam
Pengucapan salam Yth Bapak atau Yth Ibu tergantung si penerima. Jika anda masih ragu, bisa memakai Sdr.

Isi Surat
Tulislah isi surat anda dengan singkat dan jelas. Agar isi surat anda baik dan benar, maka tuliskan topik utama secara terpisah. Dalam format surat bisnis model full block, penting rasanya untuk memberikan ruang spasi antar paragraf.

Kalimat Penutup
Salam dan kalimat penutup biasanya berisi harapan anda, dan diakhiri dengan "Hormat kami", serta dibubuhi tanda tangan..

style business letter ada 2 macam yaitu :
1. american style
2. british style

AMERICAN STYLE

Dalam american style penulisan tanggal yaitu sebagai berikut  oktober 19, 2005 ( month-day-year).
 Dan dalam salam pembuka/salutation yaitu Dear Mr./MS. Smith:, dear sir or madam:,dear sirs:,. Yang perlu kita ingat dalam american style setelah salam pembuka diahiri dengan colon (: )
Kalo di dalam salam penutup untuk british style gunakan kata-kata berikut sincerely,yours sincerely, dan yours trully.
Contoh:
PT SUMBER TEKNIK
Jl. Otto Iskandar 268
Bandung 40421
Ref. HW/RA                                                                                                      Oktober 6, 2010
Multi Trading Co.
144 Jl. Gajahmada
Jakarta utara 1120
Dear mr. Smith :
BOOCH TEKNIKAL TOOL
Would you please ler us have quotitation for following technical tools with prices and terms :

1.       Drill 122
2.       Angle grinder 1347
3.       Rotarry fixing hamer ubh

If you can quote us your favorable prices, we should like to place our order as soon possible.
We should be pleased to have tour reoplu promptly.
Yours truly,

2. BRITISH STYLE
Dalam british style penulisan tanggal yaitu sebagai berikut 19 oktober 2005 ( day-month-year).
Dan dalam salam pembuka/salutation yaitu Dear Mr./MS. Smith, dear sir or madam,dear sirs,. Yang perlu di ingat dalam british style setelah salam pembuka diahiri dengan koma.
Kalau di dalam salam penutup untuk british style gunakan kata-kata berikut sincerely,yours sincerely, dan yours faithfully.
Contoh :
PT SUMBER TEKNIK
Jl. Otto Iskandar 268
Bandung 40421
Ref. HW/RA                                                                                                                    6 Oktober 2010
Multi Trading Co.
144 Jl. Gajahmada
Jakarta utara 1120
Dear sirs,
BOOCH TEKNIKAL TOOL
Would you please ler us have quotitation for following technical tools with prices and terms :

1.       Drill 122
2.       Angle grinder 1347
3.       Rotarry fixing hamer ubh

If you can quote us your favorable prices, we should like to place our order as soon possible.
We should be pleased to have tour reoplu promptly.
You

Sabtu, 23 Januari 2016

Unipolar Junction Transistor dan Bipolar Junction Transistor

Penjelasan umum Transistor

Transistor adalah piranti atau komponen eletronika aktif yang mempunyai tiga terminal yang terbuat dari bahan semikonduktor. transistor dapat bersifat isolator atau konduktor kemampuan ini memungkinkan transistor digunakan untuk "switching" pada elektronika digital atau amplification "penguatan" pada elektronika analog.

Transistor adalah sebuah akronim dari "Transfer Resistor" yang menggambarkan fungsinya, yaitu suatu komponen yang nilai resistansi antara terminalnya dapat diatur.

Transistor terbagi menjadi dua yaitu :
1. Transistor UJT
2. Transistor BJT

1. Transistor UJT
  Transistor UJT merupakan kepanjangan dari Unipolar Junction Transistor. Uni artinya satu Polar artinya polaritas maksudnya jenis transistor ini hanya satu polaritas saja yang dijadikan carier/ pembawa muatan arus listrik, yaitu elektron saja atau hole/lubangnya saja, tergantung dari jenis transistor UJT tersebut.

prinsip kerjanya transistor ini berdasarkan dari efek medan listrik, maka transistor UJT lebih dikenal dengan nama FET ( Field Efect Transistor) atau Transistor Efek Medan.

   Transistor UJT terbagi menjadi 2 jenis, yaitu :
   1. JFET
   2. MOSFET

Unipolar Juntion Transistor

    1. JFET

JFET merupakan singkatan dari Junction Field Effect Transistor. pada JFET ini terbagi menjadi 2 yaitu Kanal-N (Negative) dan Kanal-P (Positive). untuk lebih jelasnya terlihat pada gambar simbol dibawah ini.
JFET !ana#-n
+ntu! men"eas!an prinsip !er"a transistor J()T ebi& "au& a!an ditin"au transistorJ()T !anan' rain dan Soure transistor ini dibuat dengan semi!ondu!tor tipe ndan .ate dengan tipe p' .ambar beri!ut menun"u!!an bagaimana transistor ini di beri tegangan bias' Tegangan bias antara gate dan soure adaa& tegangan
reversebias
 atau disebut bias negati%' Tegangan bias negati% berarti tegangan gate ebi&negati% ter&adap soure' -eru atatan, *edua gate ter&ubung satu dengan ainnya#tida! tampa! daam gambar$'

J-FET kanal N adalah tegangan bias antara gate dan source adalah tegangan reverse bias atau biasa disebut dengan bias negatif. tegangan bias negatif berarti tegangan gate lebih negatif terhadap source. untuk mempermudah pemahaman. arus datang dari arah gate menuju titik pertemuan dran dan source.

J-FET kanal P adalah tegangan gate adalah tegangan forward bias atau biasa disebut dengan bias positif. bedanya dengan kanal-N yaitu arus datang dari titik pertemuan source dan drain menuju gate.

    2. MOSFET

merupakan singkatan dari Metal-Oxyde Semikonduktor Field Effect Transistor. pada MOSFET terbagi menjadi 2 yaitu Enhancement Type dan Depletion Type.

*Enhancement Type 
Transistor ini adalah evolusi jenius berikutnya setelah penemuan MOSFET depletion-mode. Gate terbuat dari metal aluminium dan terisolasi oleh lapisan SiO2 sama seperti transistor MOSFET depletion-mode. Perbedaan struktur yang mendasar adalah, subtrat pada transistor MOSFET enhancement-mode sekarang dibuat sampai menyentuh gate.

*Depletion Type
Pada sebuah kanal semikonduktor tipe n terdapat semikonduktor tipe p dengan menyisakan sedikit celah. Dengan demikian diharapkan elektron akan mengalir dari source menuju drain melalui celah sempit ini. Gate terbuat dari metal (seperti aluminium) dan terisolasi oleh bahan oksida tipis SiO2 yang tidak lain adalah kaca.


2. Transistor BJT
Transistor BJT merupakan singkatan dari Bipolar Junction Transistor. Bi artinya dua Polar artinya Polaritas maksudnya adalah transistor jenis ini mempunyai 2 polaritas. Cara kerja BJT dapat dibayangkan sebagai dua diode yang terminal positif atau negatifnya berdempet, sehingga ada tiga terminal. Ketiga terminal tersebut adalah emiter (E), kolektor (C), dan basis (B).

Daerah base merupakan semikonduktor dengan sedikit doping dan sangat tipis bila dibandingkan dengan emitter (doping paling banyak) maupun kolektor (semikonduktor berdoping sedang). Karena strukturnya fisiknya yang seperti itu, terdapat dua jenis BJT. Tipe pertama terdiri dari dua daerah n yang dipisahkan oleh daerah p (npn), dan tipe lainnya terdiri dari dua daerah p yang dipisahkan oleh daerah n (pnp). Sambungan pn yang menghubungkan daerah base dan emitter dikenal sebagai sambungan base-emiter (base-emitter junction), sedangkan sambungan pn yang menghubungkan daerah base dan kolektor dikenal sebagai sambungan base-kolektor (base-collector junction).
Gambar 1. Dua Jenis Bipolar Junction Transistor (BJT)
Gambar 2 menunjukkan simbol skematik untuk bipolar junction transistor tipe npn dan pnp. Istilah bipolar digunakan karena adanya elektron dan hole sebagai muatan pembawa (carriers) didalam struktur transistor.
Gambar 2. Simbol BJT tipe npn dan pnp
Prinsip Kerja Transistor
Gambar 3 menunjukkan rangkaian kedua jenis transistor npn dan pnp dalam mode operasi aktif transistor sebagai amplifier. Pada kedua rangkaian, sambungan base-emiter (BE) dibias maju (forward-biased) sedangkan sambungan base-kolektor (BC) dibias mundur (reverse-biased).
Gambar 3. Forward-Reverse Bias pada BJT
Sebagai gambaran dan ilustrasi kerja transistor BJT, misalkan pada transistor npn (gambar 4). Ketika base dihubungkan dengan catu tegangan positif dan emiter dicatu dengan tegangan negatif maka daerah depletion BE akan menyempit. Pencatuan ini akan mengurangi tegangan barrier internal sehingga muatan mayoritas (tipe n) mampu untuk melewati daerah sambungan pn yang ada. Beberapa hole dan elektron akan mengalami rekombinasi di daerah sambungan sehingga arus mengalir melalui device dibawa oleh hole pada base(daerah tipe-p) dan elektron pada emiter (daerah tipe-n ). Karena derajat doping pada emiter (daerah tipe n) lebih besar daripada base (daerah tipe p), arus maju akan dibawa lebih banyak oleh elektron. Aliran dari muatan minoritas akan mampu melewati sambungan pn sebagai kondisi reverse bias tetapi pada skala yang kecil sehingga arus yang timbul pun sangat kecil dan dapat diabaikan.
Elektron banyak mengalir dari emiter ke daerah base yang tipis. Karena daerah base berdoping sedikit, elektron pada hole tidak dapat berekombinasi seluruhnya tetapi berdifusi ke dalam daerah depletion BC. Karena base dicatu negatif dan kolektor dicatu positif (reverse bias), maka depletion BC akan melebar. Pada daerah depletion BC, elektron yang mengalir dari emiter ke base akan terpampat pada daerah depletion BC. Karena pada daerah kolektor terdapat muatan minoritas (ion positif) maka pada daerah sambungan BC akan terbentuk medan listrik oleh gaya tarik menarik antara ion positif dan ion negatif sehingga elektron tertarik kedaerah kolektor. Arus listrik kemudian akan mengalir melalui device.

Sabtu, 16 Januari 2016

Daerah kerja Transistor

TRANSISTOR

Transistor adalah alat semikonduktor yang dipakai sebagai penguat, sebagai sirkuit pemutus dan penyambung (switching), stabilisasi tegangan, modulasi sinyal atau sebagai fungsi lainnya. Transistor dapat berfungsi semacam kran listrik, dimana berdasarkan arus inputnya (BJT) atau tegangan inputnya (FET), memungkinkan pengaliran listrik yang sangat akurat dari sirkuit sumber listriknya. Pada umumnya, transistor memiliki 3 terminal, yaitu Basis (B), Emitor (E) dan Kolektot (C). Tegangan yang di satu terminalnya misalnya Emitor dapat dipakai untuk mengatur arus dan tegangan yang akan dikuatkan melalui kolektor.Selain digunakan untuk penguat transistor bisa juga digunakan sebagai saklar. Caranya dengan memberikan arus yang cukup besar pada basis transistor hingga mencapai titik jenuh. Pada kondisi seperti ini kolektor dan emitor bagai kawat yang terhubung atau saklar tertutup, dan sebaliknya jika arus basis teramat kecil maka kolektor dan emitor bagai saklar terbuka. Dengan sifat pensaklaran seperti ini transistor bisa digunakan sebagai gerbang atau yang sering kita dengar dengan sebutan TTL yaitu Transistor Transistor Logic.

Prinsip Transistor sebagai Penguat (amplifier): artinya transistor bekerja pada wilayah antara titik jenuh dan kondisi terbuka (cut off), tetapi tidak pada kondisi keduanya. Prinsip Transistor sebagai penghubung (saklar): transistor akan mengalami Cutoff apabila arus yang melalaui basis sangat kecil sekali sehinga kolektor dan emitor akan seperti kawat yang terbuka, dan Transistor akan mengalami jenuh apabila arus yang melalui basis terlalu besar sehingga antara kolektor dan emitor bagaikan kawat terhubung dengan begitu tegangan antara 3 kolektor dan emitor Vce adalah 0 Volt dari cara kerja diataslah kenapa transistor dapat difungsikan sebagai saklar

Transistor Sebagai Saklar maksudnya adalah penggunaan transistor pada salah satu kondisi yaitu saturasi dan cut off. Pengertiannya adalah jika ada sebuah transistor berada dalam keadaan saturasi maka transistor tersebut akan seperti saklar tertutup antara colector dan emiter, sedangkan apabila transistor dalam keadaan cut off transistor tersebut akan berlaku seperti saklar terbuka. Pengertian dari Cut off adalah kondisi transistor di mana arus basis sama dengan nol, arus output pada colector sama dengan nol, sedangkan tegangan pada colector maksimal atau sama dengan tegangan supply. Saturasi adalah kondisi di mana transistor dalam keadaan arus basis adalah maksimal, arus colector adalah maksimal dan tegangan yang di hasilkan colector-emitor adalah minimal. Apabila terdapat rangkaian transistor sebagai saklar banyak menggunakan jenis transistor NPN, maka ketika basis di beri tegangan tertentu. Transistor akan berada dalam kondisi ON, sedangkan besar tegangan pada basis tergantung dari spesifikasi transistor itu sendiri. Dengan cara mengatur bias sebuah transistor menjadi jenuh, maka seolah akan di dapat hubungan singkat antara kaki colector dan emitor. 

Terminal basis akan dengan cepat mengontrol arus yang mengalir dari colector menuju emitor. Arus yang di hasilkan dari tegangan input akan menyebabkan transistor saturasi menjadi saklar tertutup, akibat dari kejadian ini arus akan mengalir dari colector ke emitor. Pada saat kondisi tegangan colector emitor mendekati 0 volt. Sebaliknya jika tegangan transistor sebagai saklar tidak di berikan arus tegangan, maka transistor akan berada dalam kondisi Cut off dan terminal colector emitor terputus seolah sakalar menjadi terbuka. Akibat dari pemutusan ini arus tidak akan mengalir dari colector menuju emitor. Dalam kondisi ini tegangan yang di hasilkan akan maksimal. Kalau misalkan transistor di pakai hanya pada dua titik, yaitu titik putus dan titik saturasi, maka transistor akan di pakai sebagai saklar. Daya yang di serap oleh dua titik ini sangat kecil, tetapi dalam keadaan aktif daya yang di serap transistor akan lebih besar. Sebab pemakaian yang mana 4 menggunakan arus lebih besar harus di upayakan agar daerah yang di lewati aktif, sehingga transistor tidak menjadi terlalu panas. Demikian penjelasan singkat mengenai Transistor Sebagai Saklar, semoga pembahasan transistor kali ini bermanfaat bagi kita semua. Baca juga artikel kami lainnya tentang Fungsi Transistor dan Pengertian Dioda.

Transistor Sebagai Saklar

Salah satu fungsi transistor adalah sebagai saklar yaitu bila berada pada dua daerah kerjanya yaitu daerah jenuh (saturasi) dan daerah mati (cut-off). Transistor akan mengalami perubahan kondisi dari menyumbat ke jenuh dan sebaliknya. Transistor dalam keadaan menyumbat dapat dianalogikan sebagai saklar dalam keadaan terbuka, sedangkan dalam keadaan jenuh seperti saklar yang menutup.

Daerah kerja Transistor

Daerah Jenuh Transistor (Saturasi) Daerah kerja transistor saat jenuh adalah keadaan dimana transistor mengalirkan arus secara maksimum dari kolektor ke emitor sehingga transistor tersebut seolah-olah short pada hubungan kolektor – emitor. Pada daerah ini transistor dikatakan menghantar maksimum (sambungan CE terhubung maksimum)

Daerah Aktif Transistor (Aktif) Pada daerah kerja ini transistor biasanya digunakan sebagai penguat sinyal. Transistor dikatakan bekerja pada daerah aktif karena transistor selelu mengalirkan arus dari kolektor ke emitor walaupun tidak dalam proses penguatan sinyal, hal ini ditujukan untuk menghasilkan sinyal keluaran yang tidak cacat. Daerah aktif terletak antara daerah jenuh (saturasi) dan daerah mati (Cut off).

Jika hukum Kirchhoff mengenai tegangan dan arus diterapkan pada loop kolektor (rangkaian CE), maka dapat diperoleh hubungan : 
 VCE = VCC - ICRC .............. (6) 

Dapat dihitung dissipasi daya transistor adalah : 

PD = VCE.IC ............... (7) 

Rumus ini mengatakan jumlah dissipasi daya transistor adalah tegangan kolektor-emitor dikali jumlah arus yang melewatinya. Dissipasi daya ini berupa panas yang menyebabkan naiknya temperatur transistor. Umumnya untuk transistor power sangat perlu untuk mengetahui spesifikasi PDmax. Spesifikasi ini menunjukkan temperatur kerja maksimum yang diperbolehkan agar transistor masih bekerja normal. Sebab jika transistor bekerja melebihi kapasitas daya PDmax, maka transistor dapat rusak atau terbakar.  

Daerah Mati Transistor Daerah cut off merupakan daerah kerja transistor dimana keadaan transistor menyumbat pada hubungan kolektor – emitor. Daerah cut off sering dinamakan sebagai daerah mati karena pada daerah kerja ini transistor tidak dapat mengalirkan arus dari kolektor ke emitor. Pada daerah cut off transistor dapat di analogikan sebagai saklar terbuka pada hubungan kolektor – emitor. 

Misalkan pada rangkaian driver LED di atas, transistor yang digunakan adalah transistor dengan b = 50. Penyalaan LED diatur oleh sebuah gerbang logika (logic gate) dengan arus output high = 400 uA dan diketahui tegangan forward LED, VLED = 2.4 volt. Lalu pertanyaannya adalah, berapakah seharusnya resistansi RL yang dipakai. IC = bIB = 50 x 400 uA = 20 mA Arus sebesar ini cukup untuk menyalakan LED pada saat transistor cut-off. Tegangan VCE pada saat cutoff idealnya = 0, dan aproksimasi ini sudah cukup untuk rangkaian ini. RL = (VCC - VLED - VCE) / IC = (5 - 2.4 - 0)V / 20 mA = 2.6V / 20 mA = 130 Ohm

Grafik Kurva Karakteristik Transistor

Grafik kurva
Untuk membuat transistor menghantar, pada masukan basis perlu diberi tegangan. Besarnya tegangan harus lebih besar dari Vbe (0,3 untuk germanium dan 0,7 untuk silicon). Dengan mengatur Ib>Ic/β kondisi transistor akan menjadi jenuh seakan kolektor dan emitor short circuit. Arus mengalir dari kolektor ke emitor tanpa hambatan dan Vce≈0. Besar arus yang 5 mengalir dari kolektor ke emitor sama dengan Vcc/Rc. Keadaan seperti ini menyerupai saklar dalam kondisi tertutup (ON).

Pada dasarnya prinsip kerja trasistor sebagai saklar adalah memanfaatkan kondisi jenuh dan cutoff suatu transistor, dimana kedua kondisi ini bisa diperoleh dengan pengaturan besarnya arus yang melalui basis transistor. Kondisi jenuh atau saturasi akan diperoleh jika basis transistor diberi arus cukup besar sehingga transistor mengalami jenuh dan berfungsi seperti saklar yang tertutup. Sedangkan kondisi cut-off diperoleh jika arus basis dilalui oleh arus yang sangat kecil atau mendekati nol ampere, sehingga transistor bekerja seperti saklar yang terbuka. Sebenarnya seri dan jenis transistor memiliki spesifikasi yang berbeda-beda mengenai arus yang dibutuhkan untuk mencapai kondisi jenuh atau cut-off. Tetapi biasanya tidak terlalu jauh berbeda kecuali terbuat dari bahan semikonduktor yang berbeda (silikon atau germanium). Fungsi transistor sebagai saklar berbeda dengan fungsi transistor sebenarnya sebagai penguat. Sebagai penguat transistor akan bekerja pada titik Q atau kondisi kerja transistor. Secara sederhana titik Q ini berada antara kondisi jenuh dan cut-off, jadi pada kondisi ini transistor akan bekerja sebagai penguat.


Jumat, 08 Januari 2016

Cara Kerja Dioda Sebagai Penyearah

pada kesempatan kali ini, akan dijelaskan bagaimana cara kerja dioda sebagai penyerah setengah gelombang dan bagaimana cara kerja dioda sebagai penyearah gelombang penuh.

Cara kerja Dioda Sebagai Penyearah Setengah Gelombang 

Pada dasarnya penyearah setengah gelombang ini hanya menggunakan 1 buah dioda sebagai komponen utama. Cara kerja dioda yang sering kita temui pada sebuah rangkaian adalah menyearahkan arus dengan menggunakan sebuah tegangan saja. Namun pada kenyataannya tidak hanya menyearahkan arus saja melainkan dapat menyearahkan gelombang AC.

Gambar rangkaian tersebut menunjukkan sumber AC menghasilkan sebuah tegangan Sinusoidal, bila dioda diasumsikan sebagai sebuah dioda ideal.


Siklus positif


Pada siklus positif / putaran setengah positif, dioda akan menjadi sebuah dioda dengan bias maju, artinya dioda dapat berlaku sebagai sebuah saklar tertutup.

Siklus negatif

Pada siklus negatif / putaran setengah negatif, dioda akan menjadi sebuah dioda dengan bias balik, artinya dioda dapat berlaku sebagai sebuah saklar terbuka.


Bentuk Gelombang Ideal


gelombang ideal


Gelombang masukan berupa Sinus dengan nilai seketika Vin dengan sebuah nilai puncak Vp(in)


Bentuk Setengah Gelombang

setengah gelombang


pada penyearah setengah gelombang, maka dioda akan berlaku sebagai penghantar selama putaran setengah positif dan tidak berlaku sebagai penghantar sebagai setengah siklus negatif, sehingga dinamakan sebagai sinyal setengah gelombang.


Tegangan setengah gelombang menghasilkan arus beban satu arah, artinya arus mengalir hanya pada satu arah, tegangan setengah gelombang tersebut merupakan tegangan DC yang bergerak naik sampai nilai max dan turun sampai nol dan tetap nol selama siklus setengah negatif.

         Setengah Gelombang Ideal : Vp(out) = Vp(in)




Cara kerja Dioda Sebagai Penyearah Gelombang Penuh



Rangkaian Dioda sebagai Gelombang Penuh

Rangkaian equivalen pada putaran maju setengah siklus positif, D1 merupakan dioda dengan bias maju yang akan menghasilkan sebuah tegangan beban positif yang diindikasikan sebagai Polarity  Plus - Minus melalui Resistor beban.


Gelombang Penuh

Selama kedua putaran setengah, tegangan beban mempunyai polaritas yang sama dan arus beban berada dalam satu arah, rangkaian ini disebut sebagai Rectifier gelombang penuh, sebab mengganti tegangan masukan AC ke Pulsating (getaran) tegangan keluaran DC.


kesimpulannya :
kedua gelombang diatas memiliki perbedaan yaitu banyaknya gelombang penuh (periode) = 2 kalinya jumlah gelombang setengah (periode)


Daftar Pustaka 

Saleh, Muhammad. Dkk. 2008. Dasar-Dasar Elektronika.Makassar : UNM
Sutrisno. 1986. Elektronika teori dan Penerapannya. Bandung : ITB
Tim Penyusun . 2009. Penuntun Praktikum Elektronika Dasar II. Makassar : UIN
Wibawanto, Hari. 2007. Elektronika Dasar Pengenalan Praktis. Jakarta : Gramedia
Zamirda, Zam, Efhi. 2002. Mudah menguasai Elektronika. Surabaya : I.dah


Jumat, 27 November 2015

Makalah Statistik

BAB I
PENDAHULUAN
1.1       Latar Belakang
Ilmu statistik memegang peranan penting dalam penelitian, baik dalam penyusunan model, perumusan hipotesa, dalam pengembangan alat dan instrumen pengumpulan data, penyusunan design penelitian, serta penentuan sampel dan dalam analisis data. Dalam banyak hal, pengolahan dan analisa data tidak luput dari penerapan teknik dan metode statistik tertentu, yang mana kehadirannya dapat memberikan dasar bertolak dalam menjelaskan hubungan-hubungan yang terjadi. Statistik dapat digunakan sebagai alat untuk mengetahui apakah hubungan kausal antara dua atau lebih variabel benar-benar terkait secara benar dalam suatu kausalitas empiris ataukah hubungan tersebut hanya bersifat random atau kebetulan saja.
Ilmu statistik telah memberikan teknik-teknik sederhana dalam mengklasifikasikan data serta dalam menyajikan data secara lebih mudah. Statistik telah menyajikan suatu ukuran yang dapat dimengerti secara lebih mudah. Statistik dapat menyajikan suatu ukuran yang dapat mensifatkan populasi ataupun menyatakan variasinya, dan memberikan gambaran yang lebih baik tentang kecenderungan tengah-tengah dari variabel.
Statistik dapat menolong peneliti untuk menyimpulkan apakah suatu perbedaan yang diperoleh benar-benar berbeda secara signifikan. Apakah kesimpulan yang diambil cukup refresentatif untuk memberikan infensi terhadap populasi tertentu.
Penarikan kesimpulan secara statistik memungkinkan peneliti melakukan kegiatan ilmiah secara lebih ekonomis dalam pembuktian induktif. Tetapi harus disadari bahwa statistik hanya merupakan alat bukan tujuan dari analisa. Karena itu, janganlah dijadikan statistik sebagai tujuan yang menentukan komponen-koponen peneliti yang lain.
Ketika seorang pemimpin, baik itu pemimpin dalam sebuah perusahaan ataupun sebuah negara, ingin menjalankan tugasnya dengan baik maka hal pertama yang meski dimiliki adalah kemampuan mengidentifikasi dan memahami masalah sehingga pemimpin tersebut bisa merencanakan dan merumuskan solusi terbaik untuk memecahkan suatu masalah. Albert Einstein mengatakan memahami masalah sudah 50% solusi dari masalah itu sendiri maka memahami masalah sangatlah penting dan mutlak diperlukan agar mampu membuat solusi yang terbaik.
Agar bisa memahami permasalahan maka perlu memiliki informasi yang baik, memadai, valid/bisa diandalkan, dan selalu update. Disini ilmu statistik sangat diperlukan karena untuk mendapatkan informasi otomatis diperlukan kaidah-kaidah ilmu statistik sehingga informasi yang diperoleh bisa diandalkan dan terukur kualitasnya.
Berdasarkan latar belakang diatas penyusun ingin mengetahui lebih jauh tentang ilmu statistik termaksud juga tentang hubungan ilmu statistik dengan ilmu yang lainnya serta aplikasi/penerapan ilmu statistik dalam berbagai bidang.
1.2       Rumusan Permasalahan
Dengan memperhatikan latar belakang, agar dalam penulisan ini memperoleh hasil yang diinginkan, maka penulis mengemukakan beberapa rumusan masalah, rumusan masalah tersebut mengenai :
1.      Apa latar belakang ilmu statistik?
2.      Apa perbedaan ilmu statistik dengan ilmu lainya?
3.      Bagaimana aplikasi ilmu statistik dalam bidang Informasi?
4.      Bagaiman aplikasi ilmu statistik dalam bidang Teknik?
5.      Bagaimana aplikasi ilmu statistik dalam bidang Ekonomi?
6.      Bagaimana aplikasi ilmu statistik dalam bidang Kesehatan?


1.3       Tujuan Penulisan
1.      Untuk mengetahui Latar Belakang adanya ilmu statistik.
2.      Untuk mengetahui Perbedaan ilmu statistik dengan ilmu lainya.
3.      Untuk mengetahui Aplikasi ilmu statistik dalam bidang Informasi.
4.      Untuk mengetahui Aplikasi ilmu statistik dalam bidang Teknik.
5.      Untuk mengetahui Aplikasi ilmu statistik dalam bidang Ekonomi.
6.      Untuk mengetahui Aplikasi ilmu statistik dalam bidang Kesehatan.

1.4       Manfaat Penulisan
Hasil dari penulisan makalah ini dapat bermanfaat bagi penulis maupun juga pembaca untuk menambah wawasan tentang ilmu statistik dalam kehidupan sehari-hari serta mengetahui bagaimana penerapan ilmu statistika dalam berbagai bidang lainnya.


BAB II
KAJIAN PUSTAKA

2.1       Pengertian Statistik
Istilah Statistik berasal dari bahasa latin “status” yang artinya satu negara. Suatu kegiatan pengumpulan data yang ada hubungannya dengan kenegaraannya, misalnya data mengenai penduduk, data mengenai penghasilan dan sebagainya, yang lebih berfungsi untuk melayani keperluan administrasi.
Secara kebahasaan, statistik berarti catatan angka-angka (bilangan); perangkaan; data yang berupa angka-angka yang dikumpulkan, ditabulasi, dikelompokkan, sehingga dapat memberi informasi yang berarti mengenai suatu masalah, gejala atau peristiwa (Depdikbud,1994).
Menurut Sutrisno Hadi (1955) statistik adalah untuk menunjukkan kepada pencatatan angka-angka dari suatu kejadian atau kasus tertentu. Selaras dengan apa yang didefinisikan oleh Sudjana (1995:2) bahwa statistik adalah kumpulan fakta berbentuk angka yang disusun dalam daftar atau tabel dan atau diagram, yang melukiskan atau menggambarkan suatu persoalan.
Statistika beda halnya dengan statistik, statistika yang dalam bahasa Inggris “statistics” (ilmu statistik), ilmu tentang cara mengumpulkan, mentabulasi dan menggolongkan, menganalisis dan mencari keterangan yang berarti dari data yang berupa angka, sehingga dapat ditarik suatu kesimpulan atau keputusan tertentu.
Selain itu statistika juga merupakan cabang ilmu matematika terapan yang  terdiri dari teori dan metode mengenai bagaimana cara mengumpulkan, mengukur, mengklasifikasi, menghitung, menjelaskan, mensintesis, menganalisis, menafsirkan data yang diperoleh secara sistematis. Dengan demikian, didalamnya terdiri dari sekumpulan prosedur mengenai bagaimana cara :
Mengumpulkan data, meringkas data, mengolah data, menyajikan data, menarik kesimpulan dan interpretasi data berdasarkan kumpulan data dan hasil analisisnya.
Ilmu statistik berbeda dengan ilmu pengetahuan lain, karena statistik sebagai ilmu pengetahuan memiliki tiga ciri khusus, yaitu : 
1)      Selalu bekerja dengan angka atau bilangan. Untuk dapat melaksanakan tugasnya ilmu statistik memerlukan bahan keterangan yang sifatnya kuantitatif. 
2)      Bersifat objektif, selalu bekerja menurut objeknya, atau ilmu statistik bekerja menurut apa adanya. 
3)      Bersifat universal, yang dimaksud bahwa ruang lingkup atau ruang gerak dan bidang garapan statistika tidaklah sempit. Dapat digunakan dalam hampir semua cabang kegiatan yang dilakukan manusia. Dalam mempelajari perbedaan antara ilmu statistik dengan ilmu yang lainnya pembaca diharapkan dapat membedakannya.

2.2           Fungsi dan peranan statistik

Statistik digunakan untuk menunjukkan tubuh pengetahuan (body of knowledge) tentang cara-cara pegumpulan data, analisis dan penafsiran data.
1)      Statistik menggambarkan data dalam bentuk tertentu.
2)      Statistik dapat menyederhanakan data yang kompleks menjadi data yang mudah dimengerti.
3)      Statistik merupakan teknik untuk membuat pertandingan.
4)      Statistik dapat memperluas pengalaman individu.
5)      Statistik dapat mengukur besaran dari suatu gejala.
6)      Statistik dapat menentukan sebab akibat.
Sedangkan peranan statistik yakni untuk :
-          Membantu penelitian dalam menggunakan sampel sehingga penelitian dapat bekerja efisien dengan hasil yang sesuai dengan objek yang ingin diteliti.
-          Membantu peneliti untuk melihat ada tidaknya hubungan antara variabel yang satu dengan variabel yang lainnya.
-          Membantu peneliti dalam menentukan prediksi untuk waktu yang akan datang.
-          Membantu peneliti dalam melakukan interpretasi atas dasar yang terkumpul (M.Subana dkk, 2000;14).
-          Pemerintah menggunakan statistik untuk menilai hasil pembangunan masa lalu dan merencanakan masa mendatang.
-          Pimpinan menggunakannya untuk pengangkatan pegawai baru, pembelian perangkat baru, perubahan sistem pegawaian, dsb.
-          Para pendidik sering menggunakannya untuk melihat kedudukan siswa, prestasi belajar, efektivitas metoda pembelajaran, atau media pembelajaran.

2.3           Ilmu Statistik Dalam Berbagai Bidang
2.3.1      Informasi
Pengenalan pola merupakan bidang dalam pembelajaran mesin dan dapat diartikan sebagai tindakan mengambil data mentah dan bertindak berdasarkan klasifikasi data. Dengan demikian, ia merupakan himpunan kaidah bagi pembelajaran diselia (supervised learning).
Salah satu aplikasinya adalah pengenalan suara, klasifikasi teks dokumen dalam kategori (contoh. Surat-E spam/bukan-spam), pengenalan tulisan tangan, pengenalan kode pos secara otomatis pada sampul surat, atau sistem pengenalan wajah manusia. Aplikasi ini kebanyakan menggunakan analisis citra bagi pengenalan pola yang berkenaan dengan citra input ke dalam sistem pengenalan pola jaringan saraf.
Saat ini bidang kecerdasan buatan dalam usahanya menirukan intelegensi manusia, belum mengadakan pendekatan dalam bentuk fisik yang melainkan dari sisi yang lain. Pertama-tama diadakan studi mengenai teori dasar mekanisme proses terjadinya intelegensi. Bidang ini disebut ‘Cognitive Science’. Dari teori dasar ini dibuatlah suatu model untuk disimulasikan pada komputer, dan dalam perkembangannya yang lebih lanjut dikenal sebagai sistem kecerdasan buatan yang salah satunya adalah jaringan saraf tiruan. Dibandingkan dengan bidang ilmu yang lain, jaringan sarah tiruan relatif masih baru. Sejumlah literatur menganggap bahwa konsep jaringan saraf tiruan bermula pada makalah Waffen McCulloch dan Walter Pitts pada tahun 1943. Dalam makalah tersebut mereka mencoba untuk memformulasikan model matematis sel-sel otak. Metode yang dikembangkan berdasarkan sistem saraf biologi ini, merupakan suatu langkah maju dalam industri komputer.
Piranti lunak
Perhitungan statistika modern banyak dilakukan oleh komputer, dan bahkan beberapa perhitungan hanya dapat dilakukan oleh komputer berkecepatan tinggi, misalnya jaringan saraf tiruan. Revolusi komputer telah membawa implikasi perkembangan statistika eksperimental dan empirik. Beberapa piranti lunak statistika yang banyak digunakan adalah:
1.      Piranti lunak berlisensi
a.       Mathematica
b.      MATLAB
c.       Minitab
d.      MS Excel, dan berbagai add-ins
e.       MODDE Umetrics
f.       Statgraphics Centurion XV
g.      S programming language
h.      SAS programming language
i.        SIMCA-P Umetrics
j.        SPSS
k.      Stata
l.        StatSoft STATISTICA
2.      Piranti Lunak Open Source
a.       Bahasa pemrograman
b.      Sumber daya Komputasi StatistikaOnline
c.       Mondrian
d.      GNU Octave
e.       GNU PSPP
f.       Open Office. Org
g.      Gnumeric
h.      ROOT
3.      Piranti Lunak Bebas
a.       Winpepi
b.      BV 4.1 Piranti lunak untuk analisis dekomposisi dan pengaturan musiman data runtun waktu
c.       Zaitu timeseries piranti lunak untuk analisis data runtun waktu
Statistika memberikan alat analisis data bagi ilmu . Kegunaanya bermacam-macam: mempelajari keragaman akibat pengukuran, mengendalikan proses, merumuskan informasi dari data, dan membantu pengambilan keputusan berdasarkan data. Karena sifatnya yang objektif, seringkali merupakan satu-satunya alat yang bisa diandalkan untuk keperluan-keperluan di atas.
2.3.2      Teknik
Statistika diperlukan di bidang teknik sipil untuk bisa mengidentifikasi dan menggambarkan hubungan-hubungan yang terdapat pada data yang dikumpulkan, diproses dan disajikan kepada yang membutuhkan atau juga sebagai alat bantu pengambilan keputusan. Untuk penerapan statistika di teknik sipil sebagai pencegahan kegagalan dalam suatu mutu bangunan.
Peran statistika dalam penelitian teknik sipil :
1)      Peranan statistika dalam penyusunan model teoritis
Dalam usaha memecahkan masalah penelitian, mula-mula orang belum mempunyai gambaran yang jelas dan detail mengenai keadaan sesungguhnya. Berdasarkan penelaahan keputusan, apa yang dimilikinya adalah gambaran mengenai pokok-pokok masalah dan jalan pemecahan. Gambaran hasil imajinasi inilah yang bisa disebutkan model teoritis penelitian itu. dewasa ini model yang paling banyak digunakan adalah matematis, yaitu model yang menggunakan hukum-hukum matematis, yaitu model sebagai dasarnya. Model matematis ini mempunyai beberapa kelebihan jika dibandingkan dengan model non-matematis.
2)      Peran statistik dalam perumusan
Peranan statistik sebagai pernyataan yang menunjukkan pertautan antara dua variabel atau lebih itu sebenarnya adalah perumusan menurut model matematis. Selanjutnya perumusan-perumusan hipotesis dalam hipotesis alternatif dan alternatif nol adalah konsep dalam statistika. Hipotesis nol dirumuskan atas dasar teoritis probabilitas. Karena itu pemahaman terhadap konsep-konsep dasar mengenai teori ini akan sangat membantu seseorang untuk merumuskan hipotesisnya secara lebih cermat.
3)      Peranan statistik dalam pengembangan alat pengambilan data
Sebelum seseorang menggunakan suatu alat pengambilan data, dia harus mempunyai kepastian bahwa alat yang digunakannya itu mempunyai taraf reabilitas dan taraf validalitas yang diperlukan. Untuk menguji kualitas alat pengambilan data itu cara yang terbaik ialah dengan menerapkan metode-metode statistik tertentu. Dan untuk tujuan ini dalam bidang statistik telah dikembangkan banyak metode atau teknik. Berbagai teknik tersebut biasa disajikan di bawah judul reliabilitas dan validitas.
4)      Perumusan statistik dalam rancangan penelitian
Keunggulan dan kekurangan yang terletak pada masing-masing rancangan yaitu keunggulan dan kekurangan dilihat dari sudut pertimbangan statistika. Hal demikian dengan cara itulah peneliti dapat mengetahui dan keterbatasan penelitian yang dilakukan sebagai upaya untuk mendapatkan pengetahuan yang benar mengenai masalah yang sedang ditelitinya.
5)      Peranan statistik dalam penentuan sampel penelitian
Tujuan teknik penentuan sampel yang representatif bagi populasinya. Penggunaan teknik-teknik tersebut hanya sah kalau asumsi-asumsi yang mendasarinya terpenuhi, namun tidak dapat diingkari bahwa bagian statistik ini telah banyak membantu para peneliti dalam melakukan kegiatannya.
6)      Peran statistik dalam pengolahan dana analisis data
Statistik telah membantu mengembangkan teknik-teknik untuk mengklasifikasi data dan menyajikan data yang sangat membantu para peneliti, juga telah mengembangkan teknik-teknik perhitungan harga-harga tertentu, statistika telah dikembangkan berbagai metode untuk menguji hipotesis.
2.3.3      Ekonomi
Ilmu statistik adalah ilmu yang mempelajari bagaimana merencanakan, mengumpulkan, menganalisis, menginterprestasi, dan mempersentasikan data.
Dalam kehidupan modern sekarang ini, ilmu statistik tidak diragukan lagi peranannya terutama bagi lembaga bisnis seperti perusahaan. Statistik yang dulu hanya dikenal masyarakat sebagai sensus penduduk tapi kini sudah banyak manfaat dalam berbagai bidang guna pengambilan keputusan. Dengan demikian data dapat memberikan gambaran tentang sesuatu keadaan atau persoalan, misalnya untuk memperoleh gambaran tentang produksi barang yang dihasilkan oleh perusahaan. Dengan data tersebut maka kemampuan perusahaan bisa diketahui.
Menurut teori manajemen, setiap usaha yang dilakukan oleh lembaga bisnis untuk mencapai suatu tujuan harus melalui tahap perencanaan. Karena perencanaan berkaitan dengan masa yang akan datang, maka kemungkinan hal-hal yang sudah ditentukan dalam perencanaan itu pelaksanaannya tidak sesuai dengan apa yang direncanakan. Hal ini disebabkkan karena adanya unsur ketidakpastian. Oleh karena itu, perlu dilakukan kontrol (pengawasan) dalam pelaksanaan suatu perencanaan. Mengontrol pada dasarnya adalah kegiatan yang bertujuan untuk mengetahui tingkat kesalahan pelaksanaan suatu perencanaan. Jika diketahui terdapat kesalahan maka akan dilakukan tindakan pengoreksian serta pengevaluasian sehingga output yang dihasilkan akan sesuai dengan apa yang diharapkan. Di sinilah letak peranan statistik untuk keperluan menajemen yang dilakukan oleh lembaga-lembaga bisnis, yaitu sebagai perumusan perencanaan, alat kontrol, dan dasar evaluasi hasil kerja.
Data diperlukan dalam proses perencanan agar apa yang direncanakan sesuai dengan kemampuan yang ada. Suatu perencanaan yang tidak sesuai dengan kemampuan yang ada merupakan perencanaan yang sukar dilaksanakan. Data hasil ramalan akan memberikan gambaran mengenai sesuatu di masa yang akan datang termasuk gambaran tentang kemampuan. Misalnya, perencanaan produksi harus selalu disesuaikan dengan kemampuan menjual yang dicerminkan dengan ramalan penjualan, perencanaan daerah pemasaran harus disesuaikan dengan daya beli masyarakat setempat yang tercermin dalam ramalan daya beli. Dengan statistik, rencana dan ramalan dapat dibuat sebaik mungkin. Hal ini disebabkan karena statistik dengan analisis korelasinya akan mempertimbangkan seberapa besar hubungan antara masing-masing variabel yang akan diramalkan dan faktor-faktor yang mempengaruhinya. Disamping itu, dengan statistik perubahan yang akan terjadi dapat diatasi sedini mungkin. Para manajer juga dapat mengambil keputusan yang lebih baik dengan data statistik karena gambaran tentang kemampuan perusahaan bisa diketahui trennya. Data statistik dapat digunakan untuk mengetahui besarnya produksi yang dihasilkan oleh perusahaan, jumlah penjualan, persentase barang yang laku dan barang yang tidak laku, lama waktu yang diperlukan untuk mengerahkan produk, frekuensi pembeli membeli produk, serta tingkat kepuasan konsumen terhadap produk yang dihasilkan oleh suatu perusahaan. Data statistik tersebut sangat diperlukan oleh pimpinan perusahaan atau para manajer dalam membuat suatu keputusan. Tidak semua data bisa dipakai sebagai dasar pengambilan keputusan oleh manajer perusahaan karena data itu sendiri memiliki syarat-syarat tertentu untuk dapat dikatakan sebagai data yang baik dan layak untuk dijadikan dasar dalam analisis statistik nantinya. Data yang salah apabila digunakan sebagai dasar pengambilan keputusan maka keputusan yang diambil juga akan salah.
Segala kegiatan perusahaan tidak lepas dari peranan ilmu statistik. Ada dua kegunaan data bagi lembaga bisnis (perusahaan) yaitu untuk mengetahui (memperoleh gambaran) tentang suatu keadaan atau permasalahan yang dihadapi perusahaan dan untuk memecahkan masalah atau membuat keputusan. Statistik digunakan oleh perusahaan untuk mendapatkan data yang benar-benar berkualitas sehingga output yang dihasilkan dari pengolahan data tersebut juga merupakan output yang berkualitas. Dengan statistik kesalahan-kesalahan yang terjadi dalam perencanaan bisa diminimalisir karena dalam analisisnya faktor-faktor yang mempengaruhinya telah dipertimbangkan. Untuk mendapatkan perencanaan dengan tingkat kesalahan (standar error) yang kecil maka data yang dikumpulkan harus memenuhi 5 syarat yakni obyektif, representative (mewakili), kesalahan baku (standar baku) kecil, tepat waktu (up to date), dan relevan.
Di bidang komputasi, statistika dapat pula diterapkan dalam pengenalan pola maupun kecerdasan buatan.  Ada tiga hal yang sangat penting dari statistika yaitu:
1.      Data yang tersedia / data historis
Merupakan suatu nilai numerik yang diperoleh dari keterangan masa lampau. Diolah menjadi informasi yang nantinya berguna dalam menentukan keputusan
2.      Kriteria Keputusan
Dalam Statistika kita sering dihadapkan pada beberapa pilihan. Masing-masing pilihan memiliki nilai/ manfaat dan konsekuensi yang harus diambil atau dengan kata lain kita harus menentukan keputusan.
2.3.4      Kesehatan
Di Inggris penggunaan ilmu statistika dalam bidang  kesehatan diawali oleh raja Henry VII yang memerintahkan untuk melakukan pencatatan kematian pada tahun 1532. Hal ini dilanjutkan hingga tahun 1632 dan pada tahun tersebut secara resmi Inggris membuat undang-undang kematian menurut jenis kelamin. Pada tahun 1662, John Graunt menggunakan catatan undang-undang kematian selama 30 tahun untuk memperkirakan jumlah orang yang akan meninggal karena berbagai macam penyakit, proporsi kelahiran laki-laki dan wanita, serta membuat tabel perjalanan hidup. Dari hasil kegiatan ini, John Graunt dinyatakan sebagai orang pertama yang mengadakan analisis statistik dari data yang telah ada untuk memperkirakan keadaan dimasa yang akan datang.
Sejak beberapa dekade terakhir ini, kemajuan bidang kesehatan didukung oleh pemakaian metode statistik. Oleh karena itu, pengetahuan tentang prinsip dasar metode statistik serta aplikasinya dibutuhkan oleh para tenaga kesehatan. Statistik dapat dikatakan sebagai suatu metode ilmiah yang dapat digunakan sebagai alat bantu dalam mengambil keputusan, mengadakan analisis data hasil penelitian, dan lain-lain. Metode statistik sebagai alat bantu untuk mengembangkan ilmu pengetahuan diterapkan pada berbagai disiplin ilmu, termasuk bidang kedokteran dan kesehatan masyarakat.
Penilaian atau assessment terhadap kesehatan individu didasarkan pada pemeriksaan fisik, pemeriksaan laboratorium dan pemeriksaan-pemeriksaan lain terhadap kesehatan masyarakat didasarkan pada kejadian-kejadian penting yang menimpa penduduk dan masyarakat, yang kemudian dijadikan sebagai indikator kesehatan masyarakat, seperti angka kesakitan, angka kematian, angka kelahiran dan sebagainya. Semua kegiatan yang berkaitan dengan pencatatan dalam penilaian kesehatan, baik individu maupun masyarakat ini disebut statistik kesehatan.
Secara lebih terinci statistik kesehatan adalah suatu cabang dari statistik yang berurusan dengan cara-cara pengumpulan, kompilasi, pengolahan dan interprestasi fakta-fakta numerik sehubungan dengan sehat dan sakit, kelahiran, kematian, dan faktor-faktor yang berhubungan dengan itu pada populasi manusia.
Statistika kesehatan ialah data atau informasi untuk yang berkaitan dengan masalah kesehatan. Statistika kesehatan sangat bermanfaat untuk kepentingan administrative, seperti merencanakan program pelayanan kesehatan dan melakukan analisis tentang berbagai penyakit selama periode waktu tertentu. Selain itu, statistika kesehatan juga berguna untuk menentukan penyebab timbulnya penyakit baru yang belum diketahui atau untuk menguji manfaat obat bagi penyembuhan penyakit tertentu setelah hasil uji klinik dinyatakan berhasil.
Statistika kesehatan secara administratif dapat digunakan untuk memberikan penerangan tentang kesehatan kepada masyarakat, misalnya informasi tentang pentingnya imunisasi pada bayi dan anak, informasi tentang penularan penyakit AIDS, dan lain-lain.
Manfaat dan peranan statistik adalah membantu para pengelola dan pelaksana program kesehatan dalam mengambil keputusan yang selanjutnya dipakai dasar perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi berbagai kegiatan yang dilakukan.
Secara khusus, penggunaan ilmu statistik dalam bidang kesehatan antara lain diuraikan sebagai berikut :
1.      Mengukur status kesehatan dan mengetahui masalah-masalah kesehatan yang terdapat didalam kelompok masyarakat.
2.      Mengukur peristiwa-peristiwa penting atau vital event yang terjadi dimasyarakat.
3.      Membandingkan status kesehatan masyarakat disatu tempat dengan tempat lain atau status kesehatan masyarakat sekarang dengan status kesehatan lampau.
4.      Keperluan penelitian pada masalah-masalah kesehatan, keluarga berencana, lingkungan hidup dan lain-lain.
2.4           Klasifikasi statistik
Statistika dapat diklasifikasikan dari beberapa klasifikasi, diantaranya :
1)      Berdasarkan isi yang dipelajari
Dilihat dari isi yang dipelajari terbagi menjadi dua, yakni statistika teoritis dan statistika terapan.
a.       Statistika teoritis membahas secara mendalam, yang dipelajari adalah statistika teoritis atau sistematis disini diperlukan dasar matematika yang kuat dan mendalam. Materi yang dibahas antara lain ; perumusan sifat-sifat, dalil-dalil, rumus-rumus, dan menciptakan model-model serta segi-segi lainnya yang teoritis dan matematis.
b.      Statistika terapan yang dikenal dengan metode statistika. Aturan-aturan, rumus-rumus dan sifat-sifat yang telah diciptakan oleh statistika teoritis, diambil dan digunakan mana yang diperlukan dalam bidang pengetahuan yang sedang diminati.
2)      Berdasarkan aktivitas yang dilakukannya
Statistika dibedakan berdasarkan jenisnya menjadi dua yaitu Statistika Deskriptif dan Statistika Inferensial.
Statistika deskriptif adalah teknik statistik yang memberikan informasi hanya mengenai data yang dimiliki dan tidak bermaksud untuk menguji hipotesis dan kemudian menarik inferensi yang digeneralisasikan untuk data yang lebih besar populasi. Statistik deskriptif “hanya” dipergunakan untuk menyajikan dan meganalisis data agar lebih bermakna dan komunikatif dan disertai perhitungan-perhitungan “sederhana” yang bersifat lebih memperjelas keadaan dan atau karakteristik data yang bersangkutan (Burhan Nurgiyantoro dkk, 2000;8).
Statistik deskriptif adalah statistik yang menggambarkan kegiatan berupa pengumpulan data, dan penyajian data dalam bentuk tabel, grafik, ataupun diagram, agar memberikan gambaran yang teratur ringkas, dan jelas mengenai suatu keadaan atau peristiwa. ( M. Subana dkk, 2000;12).
Statistika deskriptif bermaksud menyajikan, mengolah dan menganalisa data dari kelompok tertentu sebagaimana adanya dan tidak bermaksud menarik kesimpulan-kesimpulan yang berlaku bagi kelompok yang lebih besar. Artinya kesimpulan yang ditarik melalui deskriptif hanya berlaku bagi kelompok sampel yang bersangkutan tanpa dimaksudkan menarik kesimpulan yang berlaku bagi populasi.
Ukuran statistik yang lazim digunakan untuk mendeskripsikan karakteristik sampel ialah ukuran kecenderungan sentral; ukuran variasi; ukuran letak; koefisien korelasi. Sekalipun statistika deskriptif ini hanya menyajikan karakteristik sampel, namun statistika deskriptif merupakan dasar untuk mengkaji dan melakukan inferensi karakteristik populasi.
Statistika inferensial adalah statistika yang berkaitan dengan analisis data (sampel) untuk kemudian dilakukan penyimpulan-penyimpulan (inferensi) yang digeneralisasikan kepada seluruh subjek tempat data diambil (populasi) (Burhan Nurgiantoro dkk, 2000;12). Statistika inferensial adalah statistik yang berhubungan dengan penarikan kesimpulan yang bersifat umum dari data yang telah disusun dan diolah (M. Subana dkk,2000;12). Statistika inferensial atau statistika induktif bermaksud menyajikan, menganalisa, data dari suatu kelompok untuk ditarik kesimpulan-kesimpulan, prinsip-prinsip tertentu yang berlaku bagi kelompok yang lebih besar (populasi) disamping berlaku bagi kelompok yang bersangkutan (sampel).
Statistika inferensial merupakan langkah akhir dari tugas statistika karena dalam setiap penelitian kesimpulan inilah yang diinginkan. Statistika inferensial harus berdasar pada statistika deskriptif, sehingga kedua-duanya harus ditempuh secara benar agar mendapatkan maksimal dari statistik ini.
Yang masih tercakup dalam statistika inferensial adalah statistika parametrik dan non-parametrik. Statistik parametrik merupakan statistika inferensial yang mempertimbangkan nilai dari satu parameter populasi atau lebih dan umumnya membutuhkan data yang skala pengukuran minimalnya adalah interval dan rasio.
Statistika parametrik adalah suatu ukuran tentang parameter, artinya ukuran seluruh populasi dalam penelitian yang harus diperkirakan dari apa yang terdapat didalam sampel (karakteristtik populasi). Satu syarat umum yang harus dipenuhi apabila seorang peneliti akan menggunakan statistika parametrik, yaitu normalitas distribusi. Asumsi ini harus  terpenuhi, karena: 1) secara teoritik karakteristik populasi mengikuti model distribusi normal; 2) nilai-nilai baku statistik yang digunakan untuk uji hipotesis didasarkan kepada model distribusi normal. Asumsi-asumsi lain seperti homogenitas, linieritas harus dipenuhi sesuai dengan hipotesis yang akan diuji.
Statistika non parametrik yaitu statistik yang tidak memperhatikan nilai dari satu parameter populasi atau lebih. Statistik non parametrik digunakan karena analisis parametrik tidak konsisten lagi sehingga tidak terikat atau terbebas dari model distribusi dan sampelnya relatif kecil. Pada umumnya validitas pada statistika non parametrik tidak bergantung pada model peluang yang spesifik dari populasi. Data yang dibutuhkan  lebih banyak berskala ukuran nominal atau ordinal.
2.5           Jenis-jenis  Statistik
Dalam statistika dikenal beberapa jenis data. Data dapat berupa angka dapat pula bukan berupa angka. Data berupa angka disebut data kuantitatif dan data yang bukan angka disebut data kualitatif.
Berdasarkan nilainya dikenal dua jenis data kuantitatif yaitu data diskrit yang diperoleh dari hasil perhitungan dan data kontinue yang diperoleh dari hasil pengukuran.
Menurut sumbernya data dibedakan menjadi dua jenis yaitu data interen adalah data yang bersumber dari dalam suatu instansi atau lembaga pemilik data dan data eksteren yaitu data yang diperoleh dari luar.
Data eksteren dibagi menjadi dua jenis yaitu data primer dan data sekunder. Data primer adalah data yang langsung dikumpulkan oleh orang yang berkepentingan dengan data tersebut dan data sekunder adalah data yang tidak secara langsung dikumpulkan oleh orang yang berkepentingan dengan data tersebut.
Populasi dan Sampel
Populasi adalah keseluruhan pengamatan atau obyek yang menjadi perhatian sedangkan Sampel adalah bagian dari populasi yang menjadi perhatian. Populasi dan sampel masing-masing mempunyai karakteristik yang dapat diukur atau dihitung. Karakteristik untuk populasi disebut parameter dan untuk sampel disebut statistik.
Populasi dibedakan menjadi dua jenis yaitu :
1.      Populasi orang atau individu adalah keseluruhan orang atau individu (dapat pula berupa benda-benda) yang menjadi obyek perhatian.
2.      Populasi data adalah populasi yang terdiri atas keseluruhan karakteristik yang menjadi obyek perhatian.
Sampel juga dibedakan menjadi dua jenis yaitu :
1.      Sampel orang atau individu adalah sampel yang terdiri atas orang-orang (dapat pula berupa benda-benda) yang merupakan bagian dari populasinya yang menjadi obyek perhatian.
2.      Sampel data adalah sebagian karakteristik dari suatu populasi yang menjadi obyek perhatian.
Meskipun populasi merupakan gambaran yang ideal, tetapi sangat jarang penelitian dilakukan memakai populasi. Pada umumnya yang dipakai adalah sampel. Ada beberapa alasan mengapa penelitian dilakukan menggunakan sampel :
  1. Waktu yang diperlukan untuk mengumpulkan data lebih singkat.
  2. Biaya lebih murah.
  3. Data yang diperoleh justru lebih akurat.
  4. Dengan statistika inferensial dapat dilakukan generalisasi.

2.6           CARA MENGUMPULKAN DATA
Untuk memperoleh data yang benar dan dapat dipertanggung jawabkan keabsahannya, data harus dikumpulkan dengan cara dan proses yang benar. Terdapat beberapa cara atau teknik untuk mengumpulkan data yaitu :
1)      Wawancara (interview)
Yaitu cara untuk mengumpulkan data dengan mengadakan tatap muka secara langsung. Wawancara harus dilakukan dengan memakai suatu pedoman wawancara yang berisi daftar pertanyaan sesuai tujuan yang ingin dicapai.
Ada dua jenis wawancara yaitu wawancara berstruktur (structured interview) dan wawancara takberstruktur (unstructured interview). Wawancara berstruktur adalah wawancara yang jenis dan urutan dari sejumlah pertanyaannya sudah disusun sebelumnya, sedangkan wawancara takberstruktur adalah wawancara yang tidak secara ketat ditentukan sebelumnya. Wawancara takberstruktur lebih fleksibel karena pertanyaannya dapat dikembangkan meskipun harus tetap pada pencapaian sasaran yang telah ditentukan.
Ciri-ciri pertanyaan yang baik adalah :
a.       Sesuai dengan masalah atau tujuan penelitian.
b.      Jelas dan tidak meragukan.
c.       Tidak menggiring pada jawaban tertentu.
d.      Sesuai dengan pengetahuan dan pengalaman orang yang diwawancarai.
e.       Pertanyaan tidak boleh yang bersifat pribadi.
Kelebihan dari wawancara adalah data yang diperlukan langsung diperoleh sehingga lebih akurat dan dapat dipertanggung jawabkan.
Kekurangannya adalah tidak dapat dilakukan dalam skala besar dan sulit memperoleh keterangan yang sifatnya pribadi.
2)      Kuesioner (angket)
Adalah cara mengumpulkan data dengan mengirim atau menggunakan kuesioner yang berisi sejumlah pertanyaan.
Kelebihannya adalah dapat dilakukan dalam skala besar, biayanya lebih murah dan dapat memperoleh jawaban yang sifatnya pribadi.
Kelemahannya adalah jawaban bisa tidak akurat, bisa jadi tidak semua pertanyaan terjawab bahkan tidak semua lembar jawaban dikembalikan.
3)      Observasi (pengamatan)
Adalah cara mengumpulkan data dengan mengamati obyek penelitian atau kejadian baik berupa manusia, benda mati maupun gejala alam. Data yang diperoleh adalah untuk mengetahui sikap dan perilaku manusia, benda mati atau gejala alam.
Kebaikan dari observasi adalah data yang diperoleh lebih dapat dipercaya. Kelemahannya adalah bisa terjadi kesalahan interpretasi terhadap kejadian yang diamati.
4)      Tes dan Skala Obyektif
adalah cara mengumpulkan data dengan memberikan tes kepada obyek yang diteliti. Cara ini banyak dilakukan pada tes psikologi untuk mengukur karakteristik kepribadian seseorang. Beberapa contoh tes skala obyektif yaitu :
a.       Tes kecerdasan dan bakat.
b.      Tes kepribadian.
c.       Tes sikap.
d.      Tes tentang nilai.
e.       Tes prestasi belajar, dsb.

5)      Metode proyektif
Adalah cara mengumpulkan data dengan mengamati atau menganalisis suatu obyek melalui ekspresi luar dari obyek tersebut dalam bentuk karya lukisan atau tulisan. Metode ini dipakai dalam psikologi untuk mengetahui sikap, emosi dan kepribadian seseorang. Kelemahan dari metode ini adalah obyek yang sama dapat disimpulkan berbeda oleh pengamat yang berbeda.
2.7           Skala Pengukuran
Salah satu aspek penting dalam memahami data untuk keperluan analisis terutama statistika inferensial adalah Skala Pengukuran. Secara umum terdapat 4 tingkat/jenis skala pengukuran yaitu :
1.    Skala nominal
Adalah skala yang hanya mempunyai ciri untuk membedakan skala ukur yang satu dengan yang lain. Contoh skala nominal seperti tabel dibawah ini :
Jenis dan jumlah buah-buahan yang diproduksi suatu daerah pada tahun 1998
Jenis Buah-buahan
Jumlah
Pepaya
2 ton
Mangga
1,5 ton
Apel
1 ton
Dukuh
1,4 ton
Manggis
1,3 ton
Sumber : Data Buatan



2.    Skala Ordinal
Adalah skala yang selain mempunyai ciri untuk membedakan juga mempunyai ciri untuk mengurutkan pada rentang tertentu. Contoh skala ordinal seperti tabel dibawah  ini :

Penilaian Anggota Kelompok Belajar
“ BINA PINTAR “
Kategori Nilai
Banyaknya
Istimewa
6
orang
Baik
18
orang
Rata-rata
15
orang
Kurang
7
orang
Kurang Sekali
0
orang
Sumber : Data Buatan
3.    Skala Interval
Adalah skala yang mempunyai ciri untuk membedakan, mengurutkan dan mempunyai ciri jarak yang sama. Contoh, suhu tertinggi pada bulan Desember dikota A, B dan C berturut-turut adalah 28, 31 dan 20 derajat Fahrenheit. Kita dapat membedakan dan mengurutkan besarnya suhu, sebab satu derajat Fahrenheit merupakan suatu besaran yang tetap, namun pada saat suhu menunjukkan nol derajat Fahrenheit tidak berarti tidak adanya panas pada kondisi tersebut. Hal ini dapat dijelaskan, misalnya kota A bersuhu 30 derajat Fahrenheit dan kota B bersuhu 60 derajat Fahrenheit, tidak dapat dikatakan bahwa suhu dikota B dua kali lebih panas dari pada suhu dikota A, karena suhu tidak mempunyai titik nol murni (tulen).
4.    Skala Ratio
Adalah skala yang mempunyai 4 ciri yaitu membedakan, mengurutkan, jarak yang sama dan mempunyai titik nol yang tulen (berarti). Contoh : Pak Asmuni mempunyai uang nol rupiah, artinya pak Asmuni tidak mempunyai uang.

BAB III
KESIMPULAN DAN SARAN
3.1           Kesimpulan
Pada penjabaran diatas maka dapat disimpulkan bahwa :
1)      Statistik adalah untuk menunjukkan kepada pencatatan angka-angka dari suatu kejadian atau kasus tertentu. Selaras dengan apa yang didefinisikan oleh sudjana (1995:2) bahwa statistik adalah kumpulan fakta berbentuk angka yang disusun dalam daftar atau tabel dan atau diagram, yang melukiskan atau menggambarkan suatu persoalan.
2)      Ilmu statistik berbeda dengan ilmu pengetahuan lain, karena statistika sebagai ilmu pengetahuan memiliki tiga ciri khusus, yaitu : 
a.       Selalu bekerja dengan angka atau bilangan. Untuk dapat melaksanakan tugasnya memerlukan bahan keterangan yang sifatnya kuantitatif. 
b.      Bersifat objektif, selalu bekerja menurut objeknya, atau ilmu statistik bekerja menurut apa adanya. 
c.       Statistika bersifat universal, yang dimaksud bahwa ruang lingkup atau ruang gerak dan bidang garapan statistika tidaklah sempit. Dapat digunakan dalam hampir semua cabang kegiatan yang dilakukan manusia. Dalam mempelajari perbedaan antara ilmu statistik dengan ilmu yang lainnya pembaca diharapkan dapat membedakannya.
3)      Peranan ilmu statistika dalam bidang Informasi, perhitungan statistika modern banyak dilakukan oleh komputer, dan bahkan beberapa perhitungan hanya dapat dilakukan oleh komputer berkecepatan tinggi, misalnya jaringan saraf tiruan. Revolusi komputer telah membawa implikasi perkembangan statistika eksperimental dan empirik.
Statistika memberikan alat analisis data bagi ilmu . Kegunaanya bermacam-macam: mempelajari keragaman akibat pengukuran, mengendalikan proses, merumuskan informasi dari data, dan membantu pengambilan keputusan berdasarkan data. Karena sifatnya yang objektif, seringkali merupakan satu-satunya alat yang bisa diandalkan untuk keperluan-keperluan di atas.
4)        Peran ilmu statistik dalam penelitian teknik sipil :
a.       Peranan ilmu statistik dalam penyusunan model teoritis
b.      Peran ilmu statistik dalam perumusan
c.       Peranan ilmu statistik dalam pengembangan alat pengambilan data
d.      Perumusan ilmu statistik dalam rancangan penelitian
e.       Peranan ilmu statistik dalam penentuan sampel penelitian
f.       Peran ilmu statistik dalam pengolahan dana analisis data
5)    Peranan ilmu statistik dalam bidang ekonomi salah satu contohnya ialah  untuk keperluan menajemen yang dilakukan oleh lembaga-lembaga bisnis, yaitu sebagai perumusan perencanaan, alat kontrol, dan dasar evaluasi hasil kerja.
6)      Manfaat dan peranan statistik dalam bidang kesehatan adalah membantu para pengelola dan pelaksana program kesehatan dalam mengambil keputusan yang selanjutnya yang dipakai dasar perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi berbagai kegiatan yang dilakukan.
Secara khusus, penggunaan ilmu statistik dalam bidang kesehatan antara lain diuraikan sebagai berikut :
1.      Mengukur status kesehatan dan mengetahui masalah-masalah kesehatan yang terdapat didalam kelompok masyarakat.
2.      Mengukur peristiwa-peristiwa penting atau vital event yang terjadi dimasyarakat.
3.      Membandingkan status kesehatan masyarakat disatu tempat dengan tempat lain atau status kesehatan masyarakat sekarang dengan status kesehatan lampau.
4.      Keperluan penelitian pada masalah-masalah kesehatan, keluarga berencana, lingkungan hidup dan lain-lain.

3.2           SARAN
Demikian yang dapat saya paparkan mengenai materi ilmu statistik yang menjadi pokok bahasan dalam makalah ini, tentunya masih banyak kelemahan dan kekurangan. Karena terbatasnya pengetahuan dan kurangnya rujukan atas referensi yang ada hubungannya dengan judul makalah ini. Penulis banyak berharap para pembaca yang memberikan kritik dan saran yang membangun kepada penyusun demi sempurnanya makalah ini dan penulisan makalah di kesempatan-kesempatan berikutnya. Semoga makalah ini berguna bagi penulis khususnya juga para pembaca yang budiman pada umumnya di fakultas Ilmu Komputer dan TI.





Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | Powerade Coupons